Rabu, 12 Agustus 2009

JAWABAN UAS

( TAKE HOME )

Nama : Tini Agustini

NIM / Kelas : 82320809779 / D-5

Mata Kuliah : Manajemen Sistem Informasi Pendidikan

Semester : III

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Wahidin, M.Pd.

Soal No. 1

Mengapa Manajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP) menjadi sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia?

Jawab :

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan menjadi sangat penting untuk meningkatkan pelayanan sekaligus penghematan bagi pendidikan dan kini telah menjadi salah satu standar mutu sebuah pendidikan. Dengan menggunakan Sistem Informasi Pendidikan ketidakefektifan dalam proses belajar mengajar dapat diminimalisir. Proses belajar mengajar konvensional yang selama ini berlangsung dalam dunia pendidikan dinilai sudah ketinggalan zaman sehingga pencapaian mutu pendidikan lamban tersentuh. Adapun arti penting Sistem Informasi dalam dunia pendidikan diantaranya :

* Sistem informasi yang berbasis komputer memungkinkan pendelegasian kegiatan rutin.

* TI memungkinkan pengolahan data secara lebih akurat dan handal

* Pembuatan keputusan akan ditunjang dengan pilihan alternative yang lebih objektif dengan data pendukung yang lengkap

* Monitoring dan evaluasi memerlukan penyerapan informasi secara cepat dan efisien

Untuk itu otomatisasi / komputerisasi sistem pelayanan dan sistem informasi manajemen merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini. Banyak lembaga pendidikan dan kependidikan telah mendapat manfaat dari peralatan ini.Dunia pendidikan harus mengikuti kemajuan teknologi terkhusus teknologi informasi. Dengan kemajuan perkembangan pendidikan di Indonesia, baik dari aspek administratif atau teknologi maka proses pelayanan pendidikan di Indonesia dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Untuk pengembangan mutu pendidikan dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung, dimana salah satu fasilitas pendukung tersebut adalah aplikasi teknologi informasi dalm bidang sistem informasi manajemen pendidikan. Dengan memanfaatkan teknologi IT (melalui perangkat lunak dan keras) yang tepat sebuah institusi pendidikan dapat membangun sistem informasi manajemen yang handal sehingga dampaknya akan memperbaiki kinerja. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan sistem informasi akademik berbasis komputer. Pada prakteknya sistem akademik ini akan meliputi berbagai fungsi pengelolaan kependidikan seperti pengelolaan data-data PSB, alumni.

Soal No. 2

Deskripsikan wilayah garapan / pokok-pokok manajemen sistem informasi pendidikan (MSIP) !

Jawab :

Untuk mencapai tujuan organisasi pendidikan diperlukan fungsi-fungsi operasi yang meliputi fungsi operasi akuntansi / keuangan, kepegawaian, akademik / kurikulum, administrasi perkantoran, proses KBM, gedung dan ruang, perpustakaan, alumni. Fungsi-fungsi operasi tersebut harus dijalankan dengan manajemen yang baik. Sedangkan fungsi-fungsi manajemen yang harus berjalan dalam menggerakkan fungsi operasi meliputi fungsi planning, organizing, staffing, directing, avaluating, coordinating dan budgeting.

Fungsi manajemen memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dan tingkat relasional yang kompleks antar fungsi operasi ketika harus menjalankan fungsi operasi tersebut yang dibangun dalam organisasi pendidikan. Ketika fungsi operasi dalam organisasi berjalan sesuai fungsi manajemen, maka akan terjadi lalulintas data dan informasi yang saling terkait dan saling membutuhkan sehingga tingkat kompleksitas relasional antarfungsi tersebut kelihatan sekali. Kompleksitas relasional data dan informasi tersebut meliputi ;

· Tahap-tahap pengumpulan data

· Klasifikasi data

· Pengolahan data (supaya berubah bentuk)

· Sifat dan kegunaan menjadi informasi

· Interpretasi informasi

· Penyimpanan informasi

· Penyampaian informasi atau transmisi informasi

Tahapan kompleksitas relasional data dan informasi memungkinkan ditempuhnya delapan tahap penting dalam penanganan informasi, yaitu penciptaan informasi, pemeliharaan saluran informasi, transmisi informasi, penerimaan informasi, penyimpanan informasi, penelusuran informasi, penggunaan informasi dan penilaian kritis serta umpan balik. Tahap-tahap tersebut menjadi sebuah bentuk manajemen sistem informasi pendidikan.

Manajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP) adalah sistem yang didesain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi pendidikan. Jenis data dan fungsi-fungsi operasi disesuaikan dengan kebutuhan manajemen.

Dengan demikian wilayah garapan / pokok-pokok Manajemen Sistem Informasi Pendidikan meliputi :

1. Sistem informasi Akuntansi / keuangan

2. Sistem informasi kepegawaian

3. Sistem informasi akademik / kurikulum

4. Student Centered Learning melalui e- Learning

5. Sistem informasi perpustakaan

Soal No. 3

Bagaimana proses penggunaan “MSIP” dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan ?

Jawab :

Untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan maka proses penggunaan Manajemen Sistem Informasi Pendidikan adalah sebagai berikut :

Data dan informasi harus diolah ke dalam satu sistem informasi, agar data dan informasi tersebut memiliki makna dan dapat membantu membuat keputusan-keputusan. Suatu organisasi harus memiliki infut data dan informasi yang baik, sehingga keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan tujuan organisasi. Data dan informasi yang baik tidak hanya harus akurat, valid dan mencukupi / lengkap, tetapi juga harus tepat waktu pada saat dibutuhkan.

Sebagai bentuk akuntabilitas dan pencitraan publik pengelolaan pendidikan, adanya Sistem Informasi Manajemen Pendidikan bertujuan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, menganalisis, dan mempublikasikan informasi tersebut. Salah satu hasil yang sangat penting dan strategis dari SIMP adalah dihasilkannya pemetaan sekolah secara akurat. Dengan bantuan program-program pengolah data modern dan perangkat lunak lain, pemetaan sekolah tidak hanya memetakan sekolah dari segi kualifikasi dan sebaran tetapi juga dari segi atribut atau kondisi sekolah. Banyak pendapat mengatakan bahwa teknologi informasi merupakan salah satu senjata persaingan dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan. Hal ini tidak perlu diragukan lagi karena saat ini teknologi informasi telah menjadi salah satu alat untuk meningkatkan efisiensi aktivitas operasional lembaga pendidikan. Hampir di setiap lembaga pendidikan telah tampak fenomena bahwa yang menjadi criteria pilihan masyarakat saat ini adalah lembaga pendidikan yang telah memiliki perangkat teknologi informasi yang sangat memadai dalam berbagai aktifitas operasional lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan yang mampu mengoperasionalkan manajemen sistem informasi pendidikan dengan baik akan meningkatkan mutu layanan pendidikan yang sekaligus akan menjadi lembaga pendidikan yang menjadi pilihan masyarakat.

Soal No. 4

Klasifikasikan kemudian deskripsikan jenis data yang biasa digunakan untuk kepentingan “MSIP” !

Jawab :

Data adalah semua fakta, petunjuk, indikasi, dan informasi baik dalam bentuk tulisan (karakter), angka (digital, gambar (analog termasuk peta) ), media magnetic, dokumen, dan bentuk lain yang didapat dari hasil penyelidikan umum dan eksplorasi. Informasi adalah rangkuman data yang telah mengalami proses pengolahan dan atau interpretasi yang disajikan dalam bentuk peta, laporan baik hard copy maupun soft copy. Adapun jenis – jenis data sebagai berikut :

Sumber : internal – eksternal

Tahapan kegiatan : primer – sekunder

Sifat : dasar – olahan

Interpretasi bentuk : fisik – nonfisik / elektronik

Kerahasiaan : terbuka – tertutup

Jenis data yang biasa digunakan untuk kepentingan MSIP :

a Data Akuntansi / Keuangan

b Data Kepegawaian

c Data Akademik / Kurikulum

d Proses KBM melalui pendekatan Student Centered Learning melalui e – Learning

e Data perpustakaan

Soal No. 5

Deskripsikan fungsi manajemen sistem informasi dalam konteks :

a Manajemen data

b Pengambilan keputusan

c Monitoring, evaluasi, dan penilaian

d Mengontrol kualitas

e Meningkatkan daya kompetisi

f Pengembangan kelembagaan (misalnya sekolah)

g Mengefektifkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya

h Menyederhanakan birokrasi

i Meningkatkan efisiensi internal lembaga

j Membuat perencanaan

k Umpan balik

Jawab :

a. Manajemen data

Fungsi manajemen sistem informasi dalam konteks manajemen data menyiratkan suatu kumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaannya yang mencakup lebih jauh dari sekedar penyajian. Keberhasilan manajemen sistem informasi dalam kontek manajemen data bergantung pada tiga factor utama yaitu keserasian dan mutu data, pengorganisasian dan tata cara penggunaannya. Perkembangan fungsi manajemen sistem informasi dalam kontek manajemen data dapat dilihat pada tiga hal pokok yaitu cara pengumpulan dan pemasukan data, cara penyimpanan dan pengambilan data serta cara penerapan data. Pengelolaan data suatu kegiatan yang dilakukan secara professional dan terpusat, meliputi penyimpanan, penataan, pengolahan dan pemanfaatan.

b.Pengambilan keputusan

Manajemen informasi dalam pengambilan keputusan adalah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang tidak ditekankan untuk membuat keputusan, melainkan melengkapi kemampuan untuk mengolah informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan. Dengan kata lain, sistem pendukung keputusan membantu manusia dalam proses membuat keputusan, bukan menggantikan perannya dalam mengambil keputusan.Manfaat yang dihasilkan dari manajemen informasi SPK :

1. Memperbesar kemampuan pengambil keputusan untuk memproses informasi dan pengetahuan.

2. Memperbesar kemampuan pengambil keputusan dalam menangani permasalahan yang kompleks, berskala besar, dan menggunakan waktu.

3. Memperpendek waktu pengambilan keputusan.

4. Meningkatkan reliabilitas dari hasil keputusan dan outcome.

5. Mendorong pelaksanaan eksplorasi bagi pengambil keputusan.

6. Memberikan pendekatan baru dalam proses berpikir mengenai lingkup permasalahan dan konteks keputusan

7. Membangkitkan bukti baru dalam mendukung sebuah keputusan atau konfirmasi dari asumsi yang sudah ada.

8. Menghasilkan keunggulan strategia dan kompetitif di dalam persaingan antarorganisasi termasuk kemampuan grafik menyeluruh pertanyaan-pertanyaan penmgandaian.

c. Monitoring, evaluasi, dan penilaian

Sistem informasi adalah suatu sistem konseptual yang memungkinkan manajer untuk mengendalikan dan memonitor sistem fisik perusahaan yang digunakan untuk mentransformasikan sumber daya input menjadi sumber daya output.

Evaluasi dan penilaian : suatu organisasi yang mampu menyajikan sistem informasi yang memiliki makna, lengkap, akurat, akuntabel, akan mampu untuk dievaluasi/penilaian oleh organisasi sendiri (evaluasi diri), maupun oleh pihak-pihak lain / stakeholders.

d.Mengontrol kualitas

Bila sekolah mampu memiliki sistem informasi yang handal tentunya akan mampu diimplementasikan terhadap pengontroln/ pengendalian kualitas sekolah tersebut karena Sistem Informasi Manajemen (SIM) diadakan dalam rangka standarisasi, pemantauan, evaluasi, meningkatkan kualitas perumusan kebijakan, pengambilan keputusan,

e.Meningkatkan daya kompetisi

Ciri informasi yang berguna adalah akurat, lengkap, fleksibel, dapat dipercaya, berhubungan, mudah diakses, berdasarkan fakta, tepat waktu, dan tidak terkontaminasi. Disamping itu mudah dalam penyimpanan, pengambilan, analisis dan sharing data, sehingga organisasi tersebut akan mampu meningkatkan kompetensi dalam hal ; berkomunikasi lebih cepat dan mudah, dapat memperluas kewenangan dan pengambangan organisasi, kemampuan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

f.Pengembangan kelembagaan

Sistem informasi manajemen dapat memberikan peningkatan pelayanan kepada siswa dan orang tua siswa / stakeholders, misalnya penyajian informasi tentang kemajuan belajar siswa secara cepat dan akurat. Semakin cepat informasi sampai kepada orang tua / stakeholders akan mempercepat perbaikan / pengendalian mutu pembelajaran dan mutu sekolah. Sistem informasi manajemen sebagai modal untuk bersaing secara professional dan sehat dengan sekolah lain dalam upaya pengembangan sekolah.

g.Mengefektifkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya

Mengoptimalisasikan proses-proses pengolahan data dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual, meningkatkan efektifitas dan efisiensi sumber daya manusia yang bekerja dalam kelompok, dalam suatu tempat atau beberapa lokasi.

h.Menyederhanakan birokrasi

Manajemen berbasis teknologi sistem informasi telah menjadi suatu komponen yang tidak terpisahkan dari mekanisme kantor. Penggunaan teknologi sistem informasi yang tepat dan didukung oleh keahlian personel yang mengoperasikannya dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan kenirja individual yang bersangkutan. Bahkan berbasis teknologi sistem informasi sangat memungkinkan untuk dapat menyelesaikan beberapa pekerjaan cukup oleh seorang SDM saja. Dengan demikian manajemen berbasis teknologi sistem informasi dapat menyederhanakan birokrasi.

i. Menyiapkan efisiensi internal lembaga

Manajemen sistem informasi dapat mengurangi atau mengefisienkan fungsi-fungsi lembaga dan segala bentuk kekurangefektifan akan berubah menjadi lebih efisien dan lebih terarah pelayanannya.

j. Membuat perencanaan

Perencanaan yang baik tentang pengembangan / peningkatan ketika akan memulai sesuatu yang baru harus didukung / didahului oleh adanya data dan informasi, selain dari fenomena empiric dan renungan serta refleksi, semakin komprehensifnya informasi maka semakin baiklah perencanaan yang dibuat.

k.Umpan balik

Dapat meningkatkan kreatifitas, baik penyedia layanan sistem informasi dengan pengguna karena bisa mendapatkan feed back dari pengguna sistem informasi dengan lebih cepat. Adanya hubungan dua arah dari penyedia layanan manajemen informasi dengan pengguna informasi karena informasi karena informasi akan lebih terintegrasi pada layanan manajemen informasi khususnya yang akan dijadikan pijakan dalam pengambilan keputusan.

Soal No. 6

Berikan penjelasan perbedaan manajemen sistem informasi pendidikan konvensional dengan berbasis komputer (modern), dalam konteks planning, actuating, directing, innovating, organizing, staffing, controlling, representing, coordinating ?

Jawab :

Fungsi-fungsi manajemen meliputi :

Planning : perencanaan

Actuating : ection / realisasi kerja

Directing : pengarahan

Innovating : peningkatan perbaikan / inovasi

Organizing : pengorganisasian

Staffing : manajemen kepegawaian, menyangkut deskripsi jabatan / keahlian, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab.

Controlling : pengendalian

Representing : sumbangan dengan tugas pimpinan antara lain menghadiri / memimpin rapat, melakukan perjalanan, kontrak / hubungan dengan pihak lain.

Coordinating : Koordinasi / hubungan

Perbedaan manajemen sistem informasi pendidikan antara model yang konvensional dengan yang berbasis komputer / modern adalah : Model konvensional adalah sistem informasi yang dikerjakan secara manual. Bila dikaitkan dengan situasi sekarang dimana kemajuan teknologi informasi dan komunikasi demikian dahsyat, maka kondisi dan kemampuan manajemen sistem informasi manual tidak bisa mengimbangi tuntutan kebutuhan yang kadang begitu cepat dan instant. Pendidikan model konvensional adalah kebalikan dari model modern, sehingga fungsi-fungsi manajemen seperti planning, actuating, directing, innovating, staffing, controlling, refresenting, dan coordinating tidak akan semudah, sepraktis, seefektif dan seefisien pada penerapan model modern / berbasis komputer. Model berbasis komputer (modern) adalah sebuah sistem informasi yang menggunakan komputer dan teknologi telekomunikasi untuk melakukan tugas-tugas yang dikehendaki sehingga mampu melaksanakan komputasi numeric, bervolume besar, dengan kecepatan tinggi, menyediakan komunikasi dalam satu sekolah atau antar sekolah yang murah, akurat, dan cepat, seperti ;

Ø Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses

Ø Melakukan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah

Ø Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan

Ø Menyajikan informasi dengan jelas dan menggunakan pikiran

Ø Mengotomatiskan proses-proses pekerjaan, mempercepat pengetikan dan penyuntingan

Ø Melaksanakan hal-hal tersebut di atas jauh lebih mudah bila dibandingkan secara manual

Dengan demikian fungsi-fungsi manajemen pada lembaga pendidikan dapat berjalan dengan lancar, cepat, normal, akuntabel, akurat, memenuhi standarisasi dan relative murah.

Soal No. 7

Faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat pelaksanaan sistem informasi dalam dunia pendidikan di Indonesia? Buat dalam bentuk table factor penghambat dan sekaligus solusi yang mungkin dilakukan.

Jawab :

NO

MASALAH

SOLUSI

1

Kesadaran semua komponen bangsa bahwa pendidikan berhubungan dengan social, ekonomi, politik dan niaga

Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pendidikan terjadi di masyarakat antar masyarakat dan berhubungan dengan keadaan Negara

2

Rendahnya kadar akuntabilitas pendidikan di mata publik

Memberikan jenjang yang lebih tinggi dan professioname melalui pendidikan formal dan informal melalui informasi yang tersedia dan terpercaya.

3

Lemah relefansi pendidikan dengan sector lain

Mengadakan sistem perubahan dengan diklat-diklat dan penataran latihan secara profesionalisme.

4

Jenjang pendidikan pendidik yang masih belum setara

Mengadakan aturan-aturan yang tersiar secara umum bahwa spesifikasi pendidikan harus lebih diutamakan